Selasa, 01 Maret 2011

cerpen : ada jarak antara kita dan cinta


By : Rhadisty Mooryati
            Terik matahari yang panas membuatku malas berjalan kaki ke tempat les,badanku capek karena tadi pagi pelajaran olahraga lari keliling lapangan 7x untuk ambil nilai akhir semester kelas 3. Ingin pulang kerumah rasanya,tapi nggak bisa karena les ini penting buat aku latihan soal ujian tes perguruan tinggi favorit. Sesampai di tempat les,aku duduk dengan santai karena guru les belum datang ,sedangkan siswa yang lain sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
            Aku melihat sosok cowok di sebelah kursiku yang wajahnya terasa asing bagiku. Tapi aku tak terlalu peduli karena aku masih merasa badanku capek semua. Akan tetapi tiba-tiba dia menoleh padaku dan menyapaku.
“ hai,salam kenal “ sapanya
“ oo..hai, “ jawabku membalas sapaan
Guru les pun masuk ke ruangan dan mulai mengajar materi hari ini.
            Sepulang sekolah seperti biasa aku menunggu jemputan ayahku. Langit sore ini begitu gelap tanda mau hujan, sudah setengah jam aku menunggu ayahku menjemput. Sesaat kemudian hp ku bunyi, ayahku sms gak bisa jemput aku karena masih ada rapat di kantornya. Aku pun berjalan menuju halte bis untuk pulang, sesampai halte hujanpun mengguyur kotaku.Bajuku pun basah terkena percikan hujan. Tiba tiba ada mobil honda jazz berhenti di depanku dan mengklakson, aku nggak tahu mobil siapa itu. Seorang cowok keluar dari mobil dan membawa payung, ternyata siswa baru yang menyapaku di les tadi. Dia menawarkan untuk mengantarkanku karena sudah mulai magrib dan hujannya semakin deras,
“Ayo aku antar kamu sampai rumahmu ya,hujannya deras banget nih “ katanya
“ Hembss ?” jawabku ragu
“ Udah tenang,aku antar sampe rumah..ok “ katanya meyakinkanku
“ Maaf  banget aku jadi ngerepotin kamu “ jawabku dengan senyuman
Dia pun menuntunku masuk kedalam mobilnya dan memayungi aku .
“ Rumahmu dimana ? “ tanyanya
“ Di komplek Permai Indah blok D ” jawabku
“ Wah, kalau itu mah jelas tau kan komplek rumahku juga , aku di blok A “ ujarnya
“ Kamu anak baru di les ya ??” tanyaku
“ Ya,aku baru masuk hari ini,namaku Rangga dari SMA 3 ” jawabnya
“ aku LYLA dari SMA 1,wah anak SMA 3 kan pinter-pinter “ kataku padanya
“ heheh..gak biasa aja kok aku,mungkin ada siswa SMA 3 yang pinter tapi aku termasuk siswa yang biasa aja..hehehe “ katanya sambil tertawa
Kamipun sepanjang jalan mengobrol dan terlihat akrab . Akhirnya akupun sampai di rumah dan berterima kasih padanya.
            Tett..tetttt..tetttt.. Bel tanda pulang sekolah berbunyi membuat suasana sekolah ramai karena para siswa berebut keluar kelas untuk pulang . Aku melangkahkan kakiku dengan semangat , aku merasa sangat ringan melangkahkan kakiku ke tempat les. Suasana hatiku pun ceria ,biasanya aku bisa menghabiskan waktu berjalan ke tempat les dalam 15 meni tapi kali ini 10 menit aku sudah sampai di ruangan kelas les. Suasana lengang karena di ruangan hanya baru aku yang datang . aku pun membuka buku biologi dan membacanya sambil menunggu teman-teman yang lain datang .
“ Hai,apa kabar ? “ sapa Rangga yang mengagetkanku yang sedang fokus membaca
“ heii,aku baik..kamu ? btw Makasih ya dah nganterin aku waktu hujan hari selasa kemarin “ jawabku
“ Ya aku baik-baik aja ..nyantai aja aku senang kok bisa nganterin kamu ” kata Rangga dengan ramah
“ Thanks ” jawabku dengan senyum
“ Lyla,aku boleh minta no hp mu gak, kali-kali aku mau tanya pelajaran les ma kamu atau ngobrol kalau lagi boring gitu “ tanyanya
“ Gimana y ? Ya..dech aku kasih ..08554422333..” jawabku
“ oke ..aku misscall ya ..” kata rangga
            Langsung ke halte bis karena tadi pagi ayah bilang kalau sore ini ayah dan ibu akan menghadiri acara pernikahan rekan kantor ayahku . Aku duduk di halte untuk menungggu bis, tiba – tiba mobil Rangga menghampiriku dan Rangga keluar dari mobilnya.
“ Lyla gak di jemput lagi ya ?” tanya rangga mendekatiku
“ Ortu aku lagi ada acara jadi gak bisa jemput ” jawabku tersenyum padanya
“ yaudah bareng dengan aku aja .Sekalian tar malem ada acara gak ?” kata Rangga
“ Emang kenapa ?” tanyaku penasaran
“ temenin aku jalan ke toko buku yuk ” kata rangga
“ aku ijin dengan ortu dulu ya Ngga ” jawabku
“ ayo kita pulang, ntar kalau udah dapet ijin dari ortumu kamu sms aku “ kata Rangga
                   Sesampai di rumah , aku segera mandi dan shalat, setelah itu aku menemui ibu di ruang tv.Aku minta izin ibu untuk menemani Rangga ke toko buku.
 “ Bu,aku ntar mau nemenin temanku Rangga ke toko buku, boleh gak ?” tanyaku pada ibu
“ Rangga itu teman sekolahmu yang mana ya ? kok ibu baru dengar namanya sekarang ?” tanya ibu tentang rangga
“ Rangga itu teman satu les dengan aku , baik kok orangnya dan sopan “ jawabku jujur
“ owh,ya boleh asal jangan kemaleman pulangnya ya “ jawab  ibuku dengan senyuman
                  Aku langsung bergegas kekamar mengambil handphone dan langsung sms Rangga untuk memberitahunya  aku jadi menemaninya pergi malam ini. Setelah selama 30 menit aku berdandan di kamar sambil menunggu Rangga menjemputku, aku merasa sikapku tak seperti biasanya . Padahal biasanya kalau mau pergi dengan teman yang lainnya aku dandan dengan secepat kilat asal rapi . Ada yang berbeda dengan perasaan hatiku saat ini sesuatu yang mungkin membangun jiwaku lebih bersemangat . Tak lama kemudian Rangga sudah mnenungguku di depan rumah. Aku langsung menghampirinya ke mobil dan langsung pergi ke mall.
                   Sesampai mall aku dan Rangga langsung menuju toko buku . Baru kali ini aku pergi berdua dengan cowok yang membuat diriku menjadi deg-degan. Setelah membeli buku yang ia cari , dia mentraktirku makan. Malam terasa cepat berlalu waktu terasa berlari dengan cepat ,hatiku  ingin rasanya menghentikan waktu atau membuatnya berjalan lebih lambat karena aku ingin merasakan kenyamanan ini lebih lama lagi disini . Apa Rangga merasakan hal yang sama denganku malam ini  ?
              Semakin lama kedekatanku dengan Rangga , aku merasa hatiku semakin dekat dengan hatinya. Seperti biasanya setelah pulang les aku dan Rangga selalu ngobrol sambil jalan menuju Halte Bis.
“ La, bentar ada yang mau aku kasih tau dch ma kamu “ ujar Rangga menghentikan langkahnya
“ Ya, bilang aja “ jawabku
“ Aduh,malu nih... But Sorry, I Love You “Ucap Rangga lembut dan tersenyum
Dan ia pun megeluarkan kotak kecil yang berpita biru manis,  kotak itu berisi dua kalung berliontin bentuk boneka pasangan cewek dan cowok yang lucu . Hatiku dan jantungku berdetak tak teratur , aliran darahku menjadi begitu deras saat kata-kata itu terdengar manis untukku . Hatiku merasa kebahagianku datang saat itu juga, kebahagiaan yang terasa beda dari sebelumnya . Hatiku tak sabar untuk mengungkapkan kebahagiaan ini, Rangga memasangkan kalung itu di leherku dengan senyum kebahagiaan . Terlihat manis sekali kalung itu melingkar di leherku.
“ Rangga , I Love You Too “ Jawabku manis
Dan akupun mengalungkan kalung pasangan ke leher Rangga.
              Selama beberapa bulan aku selalu bersamanya dan menjalin hubungan pacaran dengannya, hingga sampai peristiwa yang membuatku sedih saat kami telah lulus sekolah dan sedang mencari tempat kuliah . Peristiwa yang membuatku berpisah padanya . Sore itu , orangtuaku memanggilku . mereka ingin bicara padaku.Tiba-tiba orangtuaku membicarakan hubunganku dengan Rangga.
“ La, maaf sebelumnya tapi ini harus dibahas . ibu dan ayah harus memisahkan kalian karena kita beda agama dengan Rangga , dan nggak mungkin terjadi kalau kamu akan berhubungan serius dengan orang beda agama. Ibu dan ayah ingin kamu dengan orang yang seiman . Mulai sekarang kamu harus ambil kuliah di Semarang . Kalian harus  putus  !!”  Kata Ayahku yang sangat menyakitkanku
Aku terdiam, airmataku begitu deras mengalir  . Hatiku sangat sesak dan  sakit tak bisa menerima kenyataan yang selama ini mungkin selalu ingin ku hindari , yang akhirnya harus terjadi saat ini. Ibu hanya terdiam memelukku dan meneteskan airmata. Aku tak tahan dan langsung berlari ke kamar
               Sejak kejadian itu , Orangtua Rangga dan orang tuaku memisahkan kami karena tak merestui hubungan kami yang beda agama . Aku tak tahu dimana keberadaan Rangga saat ini . Menghilang begitu saja , tak ada sedikit pun info tentangnya , hanya ada kalung yang masih tersisa di leherku dan perasaan hatiku padanya yang semakin mendalam . Aku selau mencari info tentang Rangga dari teman-teman dekatnya  tapi tetap saja tak ada hasil . Mereka ternyata juga tidak tahu keberadaan Rangga setelah lulus sekolah.
             Aku hanya bisa berdoa dapat bertemu Rangga lagi , dapat bersama lagi walau kutahu hal itu tak mungkin terjadi. Aku ingin membuang semua rasa hatiku pada Rangga akan tetapi tak bisa bahkan aku semakin tersiksa jika aku melupakannya. Aku hanya bisa mengalir seperti air , hanyut mengikuti aliran takdir hidupku.
               Nada dering telfon hp ku berbunyi saat aku sedang duduk diam mengingat semua kenangan bersama Rangga. Aku pun mengangkat telfon itu yang hanya terlihat no di layar hpku.
“ Haloo. Maaf siapa ini ? tanyaku
“ ini Benar Lyla . saya mamanya Rangga “ jawab Mama Rangga
Aku tersentak kaget, setelah sekian lama berpisah sekarang Mama Rangga menelponku . Aku masih tak percaya
“ Owh, ya Tante , saya sendiri ...Ada apa ya tante tiba-tiba telpon aku ? “ tanyaku heran
“ La, tante butuh bantuanmu , Rangga lagi kritis saat ini di rumah sakit sudah 3bulan dia koma karena kecelakaan mobil saat Rangga mencarimu di Bandung  dan saat ini tiba-tiba masa kritisnya meningkat , tante butuh kamu buat Rangga saat ini . tente udah nggak tahu lagi mau ngapain “ kata tante menangis tersedu-sedu
Aliran darahku terasa terhenti saat mendengar itu semua, tulang-tulangku terasa lentur, tubuhku lemas tak sanggup untuk menerima semua ini . Hatiku semakin kacau ,sesak, sakit dan nafas terasa tersengal-sengal . Bayangan Rangga memenuhi pikiranku
“ La, tante harap kamu sekarang bisa ke Jakarta, Rangga di rawat di ICU RS. Harapan  , makasih .” ucap tante mengakhiri telpon nya
              Aku tak bisa berpikir hal lain kecuali Rangga . Aku pun bergegas berangkat ke Jakarta . Sampai di rumah sakit, aku langsung ke ruang ICU , kedua orang tua Rangga sedang duduk dengan lemas. Aku menemui mereka, Mama Rangga memelukku sambil menangis. Aku semakin tak tahan menahan rasa sakit, rinduku, cemasku, sedihku, tangisku selama ini yang selalu tertahan  menyesakkan dadaku. Aku menangis  airmataku mengalir deras , aku selama ini yang selalu berharap akan bertemu Rangga dan berakhir bahagia harus dihadapkan kesedihan ini yang terasa merenggut semua bahagia dan senyumku.
            Aku memasuki ruangan dengan memakai baju yang di beri dokter, lemas sekali langkahku , aku ingin berlari dari kenyataan ini , tak kuasa diriku melihat Rangga terbaring dengan selang dan alat medis yang selama 3 bulan ini, wajah yang selama ini tersenyum manis untukku harus terdiam kaku tak ada ekpresi, Aku tak betah lagi , aku rasa sedih dan luka ini semakin mendalam . Aku duduk dan memegang tangan rangga , tangan yang dulu terasa hangat sekarang terasa sangat dingin . airmataku semakin deras mengalir saat ku mencoba memanggil namanya tapi tak ada jawaban sedikitpun , sunyi .
“ Rangga, ini aku ..Lyla “ ucapku lirih
“ Aku datang buat kamu, ngga aku selama ini selalu rindu padamu , hatiku masih selalu ingin bersamamu , aku sangat sayang denganmu ngga, kamu dengerin aku ... aku nggak akan ninggalin kamu.. plis ngga sadar demi kebahagiaan kita berdua “jawabku terbata-bata menahan kesedihan amat dalam
“ Rangga, masih ingatkan dengan kalung ini..aku selama ini selalu memakainya karena kau ingin selalu bersamamu “ kataku sambil mengeluarkan kalung dari bajuku.
Aku terdiam dengan airmata yang mengalir , aku semakin memegang erat tangan Rangga seakan aku tak ingin kehilangannya untuk selamanya . Dokter dan perawat masuk ruangan , mereka langsung mengambil peralatan medis untuk membantu Rangga bertahan lebih lama lagi dan sadar dari koma nya . Salah satu perawat menyuruhku dan orangtua Rangga menuggu diluar . Aku duduk lemas di kursi depan ruangan Rangga. Aku terdiam , hatiku terasa tak bernyawa dengan keadaan ini , dalam hening ini aku berdoa
“ Y, ALLAH,tolong jangan biarkan Rangga pergi dariku lebih jauh lagi, hamba mohon dengan sangat sembuhkan Rangga biarkan Rangga dan aku bersatu untuk bahagia . Begitu berat jika semua hal yang tak diinginkan ini terjadi, aku mohon beri yang terbaik untuk Rangga. Mungkin aku dan Rangga berbeda agama, tapi hatiku dan hatinya sama , bahagianya dan bahagiaku sama , jangan biarkan kami semakin menjauh kami hanya insan yang lemah dan hanya bisa berharap ada keajaiban terjadi saat ini. Aku mohon dengan sangat aku hanya ingin Rangga dapat kembali bernafas , menikmati indahnya dunia. Aku akan berusaha dapat hidup tanpa Rangga disisiku karena perbedaan yang begitu berat. Aku hanya ingin Rangga bahagia . Aku ikhlas apa pun yang akan terjadi  nanti ..amien “ ucapku dalam hati
                 Dokter keluar ruangan dengan wajah tak ada ekpresi , aku dan orangtua berlari mendekatinya . Airmata kami tak bisa tertahan ,mengalir dan terus mengalir. Hanya ada satu kata yang di ucapkan oleh Dokter “ Maaf “ . Kata itu yang membuat darahku berhenti mengalir , terasa tubuhku melayang tak bernyawa saat memeluk tubuh Rangga yang saat itu mungkin dia sudah melangkahkan ke dunianya yang baru. Tangisku, hatiku, airmataku, diriku tak mampu membuat semua ini tak terjadi atau pun membuat Rangga  dapat  bernafas kembali. Ingin aku marah ,benci,muak dengan keadaan aku dan Rangga yang selalu terpisah , masalah,dan bahkan aku sekarang harus menerima kenyataan tak kan ada lagi Rangga disisiku. Tapi apalah dayaku semua yang telah terjadi tak kan kembali menjadi seperti yang kumau, dan mungkin semua ini harus ku terima ikhlas . Ini yang terbaik untuk aku dan Rangga, walau imanku dan dia berbeda ,duniaku dan dunianya berbeda sekarang, walau selama ini aku telah menahan sakit di hatiku begitu lama . Tapi cinta kami tetap satu dan akan selalu tumbuh di hati kami walau perbedaan membentang dan tak mungkin terhapus hingga akhir waktu.

                                                                                                                
       
                                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar